KIM Galunggung Info Santanamekar. Asep Deni (43 tahun) peternak puyuh Citepus Santanamekar Kecamatan Cisayong saat ditemui di tempat peternakannya pada Selasa 8/4/2020 mengaku bahwa produksi telur puyuhnya mengalami penurunan 30-35 % dari yang biasa produksi telur per hari 30 kg sempat menjadi 20 kg perharinya.
Asep menerangkan bahwa penurunan terjadi karena mengganti pakan yang biasa dipakai akibat harga pakan mengalami kenaikan. “Kesulitan, kesulitan harga pakan jadi naik 200 per kilo. Biasanya 6.200 sekarang 6.400”, kata Asep yang sudah beternak puyuh selama 5 tahun.
Asep menambahkan selain masalah kenaikan pakan, penurunan permintaan telur pun menjadi masalah lainnya yang harus dihadapi disaat sekarang ini.
“Yang biasa 30 kilo per hari, paling 9-12 kilo”, keluhnya.
Kaling yaitu puyuh yang kurang produktif juga tidak dapat dijual oleh Asep ke luar kota.
“400 kaling tidak dapat dijual. Mengurangi pendapatan. Pengeluaran pakan tetap”, ujarnya.
Bagi peternak puyuh rakyat seperti Asep ditengah kesulitan ekonomi karena aktivitas warga tersendat bantuan subsidi pakan 10 sak atau 5 kuintal sangat diharapkan.
“Ada subsidi. Ada bantuan di pakan. Terutama pakan yang penting. Jadi pakan bisa tercukupi,” pintanya pada Pemerintah.
Reporter : Iman Rohiman