KANALWARGA – “Lah lila,” kata Boboy salah seorang warga Tasikmalaya, saat menerima informasi, Tol Gedebage-Tasik-Cilacap menurut rencana akan rampung pada tahun 2024.
Kendati begitu, rencana itu mengundang diskusi yang hangat. Warga ramai-ramai mengusulkan nama tol, yang unik dari mulai Cilok sampai Tarutung. Cileunyi berakhir di Lakbok jadi Cilok atau Tasik Garut Bandung jadi Tarutung.
“Bisa juga jadi Kupat Tahu, Cileunyi-Garut-Cilacap,” kata Lia Zhu ngelantur.
Aditya Eka mengusulkan nama yang menohok, lantaran ada isu rencana itu ditunda tempo hari. “Bagaimana kalai Batal, singkatan dari Bandung Tasik Cilacap,” ujarnya.
Sedangkan Hary Tasik, lebih ekspresif lagi. “Brutal, Bandung-GaRUt-CiLacap, hahaha,” katanya maksakeun.
Agus Ramdani menyebut nama yang agak genit, “Ge Ta Ci aja,” ujarnya ditimpali Agus Netty, yang menyebut nama DeSiLa (GeDebage TaSIk ciLAcap).
Dan Romancah, malah mengusulkan Basotusuk, Bandung-Garut-Tasik. Cocok dengan yang diusulkan Ade kalau disandingkan. Geratis: Gedebage-Garut-Tasik-Ciamis. “Itu lebih bagus,” katanya.
Kalau Dudi Rohandi mengusulkan Banci Tampan, Bandung-Cilacap-Tasik-Pangandaran. Nyaris sama dengan Dena Dharmawan yang mengusulkan nama tol Banci alias Bandung-Cilacap.
Muncul juga nama lain Barutacil yang diusulkan Gus Din. “Barutacil, Bandung-Garut-Tasik-Cilacap.”
Sampai saat ini belum ada nama resmi, memang. Tak hanya persoalan dampak, juga penamaan yang sampai saat ini belum resmi seperti halnya Cipularang ataupun Cipali.
“Belum ada nama resmi, di pemberitaan sebelumnya sempat Batikcap, sebelumnya juga terdengar Cigatas, atau Citas,” ujar Engineering Planning PT. Jasa Marga, Mintari Yulianingsih saat Konsultasi Publik di Aula Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya, tempo hari.
