The New Normal : Siap Bertetangga dengan Covid-19

oleh -394 views

KIM Galunggung Info Santanamekar. “Mulai Juni pemerintah akan menerapkan ‘new normal’, kita harus siap” kata dr. Hj. Ratih Tedjasukmana Dadang
Kepala Seksi Kesejahteraan Keluarga, Gizi Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya dalam diskusi wa group Forum Komunikasi Kelompok Informasi Masyarakat (FK KIM) Kabupaten Tasikmalaya Rabu 27/5 2020.

Apa sebetulnya new normal terkait dengan pandemi covid-19? Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (20/5/2020), mengatakan bahwa new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal dengan tambahan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Dari pernyataan Wiku Adisasmita tentang new normal di atas dapat ditarik dua hal penting. Pertama, bahwa new normal berkaitan dengan perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal. Dalam new normal aktivitas tetap dilaksanakan seperti biasa namun interaksi  mengalami perubahan perilaku. Yang biasa hubungan dengan kontak langsung dan berkelompok dengan new normal harus berjarak dan dibatasi tidak boleh berkerumun.

Kedua, new normal diperkuat dengan penerapan protokol kesehatan. Peningkatan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas menjadi ketat dan disiplin dalam new normal. Penggunaan masker di ruang berkerumunnya manusia, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, memakai tisu jika meludah atau batuk dengan menutup mulut dan hidung protokol yang harus dijalankan dalam new normal.

Selain itu dalam new normal diperlukan protokol kesehatan yang ketat baik pada kerumunan temporer maupun permanen. Dr. Ratih yang mengambil saran Mentri Riset dan Teknologi mengatakan bahwa rapid test untuk kerumunan temporer seperti di bandara dan stasiun harus diterapkan. Hal tersebut menurutnya dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antibodi dalam tubuh seseorang. Sementara kerumunan permanen seperti di kantor perlu diterapkan Polymerase Chain Reaction (PCR) katanya. Ratih menjelaskan bahwa PCR dilakukan untuk memastikan virus benar-benar ada dalam tubuh pasien tidak hanya ada antibodinya saja.

Ratih menambahkan bahwa daya tahan tubuh sangat penting dalam new normal. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang baik dibutuhkan untuk menjaga dan mempertahankan daya tahan tubuh.
“Makanan yang seimbang komposisinya, ada karbohidrat protein dan lemak bisa ditambah suplemen vitamin C” katanya.

Terakhir Ratih berpesan jangan stress dalam new normal.
“Dan jangan stress, karena stresss menurunkan daya tahan tubuh. Just be happy” ajaknya.

Setelah uraian tersebut di atas, sudah siapkah kita bertetangga dengan Corona Virus?