PANGANDARAN- Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Farabi Pangandaran merayakan hari lahirnya yang ke-7 pada 11 Desember 2021. Hadir memeriahkan hari lahir STITNU Al Farabi, H. Jeje Wiradinata selaku Bupati Pangandaran, Ketua DPRD Pangandaan Asep Noordin, KPU Pangandaran, PCNU Pangandaran, Polsek Parigi dan berbagai tamu undangan dari instansi pemerintah serta swasta.
Hadir dan membacakan sholawat, Habib Umar Bafaqih dari Yogyakarta pada hari lahir STITNU Al Farabi Pangandaran yang ke-7. Selama 3 jam non-stop Habib umar membaca sholawat kepada Nabi Muhammad S.A.W. dengan diselingi dengan syair-syair Jawa, Indonesia serta syair-syair Nahdlatul Ulama. Lebih dari 3000 orang bersholawat kepada Nabi dan ikut serta mendoakan STITNU Al Farabi Pangandaran menjadi Universitas Nahdlatul Ulama Pangandaran.
Samsudin selaku ketua pelaksana hari lahir STITNU Al Farabi Pangandaran menyampaikan, bahwa STITNU Al Farabi Pangandaran dan Nahdlatul Ulama adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

“STITNU Al Farabi Pangandaran berada di bawah Yayasan Pembina Perguruan Tinggi, STITNU Al Farabi tidak berada di bawah Yayasan NU, hal ini membuktikan bahwa NU memberikan jalan kemandirian kepada kader-kadernya dalam menjalankan roda aktifitas. STITNU Al Farabi selalu Bersama NU dalam mengembangkan pendidikan, kemanusiaan dan kebangsaan”. Pungkas Samsudin yang juga menjabat sebagai wakil ketua bidang keuangan dan kepegawaian di STITNU Al Farabi Pangandaran.
Sambutan Bupati Pangandaran pada Harlah Ke-7 STITNU Al Farabi Pangandaran
Menyambut, statemen wakil ketua STITNU, Bupati Pangandaran mengakuai bawaha STITNU Al Farabi telah berkontribusi dalam peningkatan APK Pangandaran.
“STITNU Al Farabi Pangandaran adalah perguruan tinggi yang diinisiasi oleh warga Pangandaran. STITNU Al Farabi Pangandaran juga berperan penting dalam meningkatkan APK Pangandaran”. Tutur Bupati Pangandaran.
Di akhir sambutannya, Jeje Wiradinata menegaskan “Nahdlatul ulama. Saya melihat NU ini adalah organisasi yang melahirkan cendikia-cendikia, kiyai-kiayi besar. Kader-kader NU berkontribusi besar dalam menjadi kesatuan republik Indonesia. NU selalu di hati, NKRI harga mati”. Pungkas Bupati Pangandaran dengan berapi-api dan disambut riuh tepuk tapak dari hadirin yang teridiri warga kabupaten Pangandaran, Sidareja, Cilacap, Tasikmalaya juga Yogyakarta.